PUBLIK.CO.ID, BARRU - Anggota DPR RI Andi Amar Ma’ruf Amran Sulaeman dari Komisi III Fraksi Gerindra menggelar kegiatan reses di Gedung SMKN 1 Barru, Kamis (9/1/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh unsur Forkopimda, kepala sekolah SMA dan SMK, tokoh masyarakat, tokoh muda, kalangan ibu-ibu, pemerhati pertanian, LSM, dan awak media.
Dalam sambutannya, Andi Amar menyampaikan bahwa reses ini bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat. “Ini adalah kewajiban kami sebagai wakil rakyat untuk mendengarkan langsung kebutuhan dan keluhan masyarakat. Hari ini, kami mendapatkan banyak masukan yang akan menjadi bahan prioritas kami di Komisi III, ” ujar Andi Amar.
Salah satu isu yang menjadi perhatian utama adalah penegakan hukum, khususnya terkait perlindungan bagi guru dan siswa. “Kami akan mengkaji bagaimana memastikan hak-hak guru tetap terlindungi, tanpa mengesampingkan perlindungan bagi siswa. Guru harus memiliki kebebasan untuk mendidik tanpa rasa khawatir kehilangan hak-haknya, ” jelasnya.
Selain itu, Andi Amar juga menyoroti sektor pendidikan. “Banyak kepala sekolah hadir di sini, sehingga pendidikan menjadi salah satu prioritas kami. Pendidikan adalah fondasi hukum dan pembangunan bangsa, ” tambahnya.
Di bidang pertanian, Andi Amar menegaskan pentingnya perhatian lebih terhadap kepentingan petani di Barru. Ia juga menyinggung solusi jangka pendek dan panjang untuk penanganan bencana alam yang melanda Barru beberapa waktu lalu. “Melalui AS Community, kami telah memberikan bantuan pribadi. Dari pemerintah pusat, Komisi V juga sudah memantau kondisi ini, ” katanya.
Program makanan bergizi dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga menjadi salah satu topik yang dibahas. Andi Amar menjelaskan pentingnya program ini untuk anak-anak SD dan SMP. “Anak-anak usia ini sedang dalam masa pertumbuhan, sehingga mereka lebih membutuhkan asupan bergizi. Program ini bertujuan memberikan manfaat jangka panjang bagi mereka, ” paparnya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Berebut Warga NU
|
Di akhir kegiatan, Andi Amar berharap seluruh masukan dari masyarakat dapat ditindaklanjuti dengan baik. “Semoga program-program yang kami dorong tidak hanya bermanfaat untuk siswa, tetapi juga untuk para guru, ibu-ibu, dan tenaga kerja di sekitar. Guru dan siswa harus mendapatkan hak yang adil tanpa mengorbankan salah satu pihak, ” tutupnya.