Hasnah Syam dan Deputi Adpin BKKBN RI Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Desa Kading Barru

    Hasnah Syam dan Deputi Adpin BKKBN RI Kampanye Percepatan Penurunan Stunting di Desa Kading Barru
    Anggota Komisi IX DPR RI., drg. Hj. Hasnah Syam, MARS.

    BARRU - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi NasDem drg. Hj. Hasnah Syam, MARS., bekerjasama dengan BKKBN RI menggelar kegiatan kampanye percepatan penurunan stunting tingkat kabupaten dan kota. Kegiatan tersebut dilaksanakan di desa Kading, kecamatan Tanete Riaja Barru, Jumat (26/8/2023).

    Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Deputy Adpin (Advokasi Penggerakan dan Informasi) BKKBN Sukaryo Teguh Santoso, Kadis DPMDPPKBP3A Jamaluddin, Camat Tanete Riaja, Teguh Iswara Suardi dan ratusan warga Kading serta undangan lainnya.

    Dalam sambutannya, Hasnah Syam mengatakan bahwa upaya pencegahan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk organisasi kemasyarakatan, lembaga pendidikan, media, swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan lainnya.

    “Agar memastikan bahwa intervensi dan sumber daya yang diperlukan untuk percepatan penurunan stunting tersedia, dan menjangkau hingga kelompok sasaran, yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Sehingga, kegiatan sosialisasi seperti yang dilaksanakan pada hari ini, gencar kita lakukan hingga ke pelosok-pelosok desa”, terang Hasnah.

    Menurutnya, komisi IX DPR RI menangani bidang kesehatan termasuk program BKKBN RI dalam upaya percepatan penurunan stunting.

    Mantan Kadis Kesehatan Barru ini berharap dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat khususnya kaum ibu-ibu dapat mempersiapkan generasi yang cerdas dan sehat. 

    Sementara itu, Deputy Adpin (Advokasi Penggerakan dan Informasi) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sukaryo Teguh Santoso, menyampaikan, satu dari empat balita di Indonesia saat ini tergolong stunting.

    “Ciri balita stunting adalah pendek, tapi tidak semua yang pendek stunting, tetapi kalau stunting pasti pendek, ” ujarnya.

    Penyebab stunting menurutnya antara lain kekurangan asupan gizi di masa dalam kandungan, dan adanya infeksi yang berulang.

    “Stunting harus dicegah. Kenapa harus dicegah? pertama, karena jumlah stunting sangat tinggi. Kedua, faktor masa depannya. Karena menurut ahli IQ balita stunting 15 poin di bawah IQ normal. Dan ketiga rentan terkena penyakit, ” terang Teguh.

    Teguh juga menegaskan, diperlukan semangat kebersamaan untuk mencegah stunting. Ada 3 cara untuk pencegahannya, yakni Pertama, Remaja yang mau menikah, 3 bulan sebelumnya harus diperiksa kesehatannya, untuk mengetahui kesehatannya, antara lain zat besi dalam tubuh. Kedua, bagi ibu hamil penting harus diperiksa kandungannya minimal 4 kali dan 
    ketiga Balita yang lahir sampai usai 6 bulan harus mendapat asupan Asi Eksklusif artinya minum Asi tanpa pendamping makanan lainnya. usia 6 bulan hingga 2 tahun baru dikasih makanan pendamping Asi.

    “Ilmunya ada di desa desa, kader kader, bidan, penyuluh KB paham betul akan pencegahan stunting. Kita hanya mengingatkan saja", ungkapnya.

    (Ahkam)

    barru sulsel
    Muh. Ahkam Jayadi

    Muh. Ahkam Jayadi

    Artikel Sebelumnya

    Hadapi Kemarau, PLTU Bawasalo Salurkan CSR,...

    Artikel Berikutnya

    Wujudkan Program Baper Ma' : Polsek Mallusetasi...

    Berita terkait