Warta.co.id
MAKASSAR - Komisi Anti Kekerasan Seksual sukses laksanakan KAKS Goes To School di SMAN 17 Makassar, Rabu 26 Oktober 2022. KAKS Goes To School ini mengangkat tema "Darurat Kekerasan Seksual: Sekolah Harus Apa?".
Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta dari seluruh perwakilan kelas yang ada di lingkup SMAN 17 Makassar. Selain menghadirkan siswa, juga turut hadir beberapa mitra seperti pihak sekolah, Forum Genre Sulawesi Selatan dan beberapa media yang turut meliput.
Beberapa narasumber yang hadir diantaranya Arinda Widyani Putri selaku Ketua Umum Komisi Anti Kekerasan Seksual, Arsal Andika sebagai Duta Genre Sulawesi Selatan dan Melisa perwakilan dari Lembaga Bantuan Hukum Makassar.
Ketiga narasumber ini membawakan dan memantik diskusi dari perspektif anak muda. Arsal Andika yang juga merupakan mahasiswa UIN Alauddin Makassar ini menuturkan bahwa pentingnya menjaga kesehatan reproduksi serta sex education sejak usia remaja dapat mencegah kekerasan seksual itu bisa terjadi.
Sementara Melisa berpendapat dari perspektif hukum "Yang menjadi kendala sekarang adalah kurikulum belajar kita tidak memuat pembelajaran mengenai edukasi seksualitas dan konsep persetujuan terhadap anak" ujar Melisa. Ia menggambarkan seperapa pentingnya pendapat seorang anak dan remaja agar tidak terjadi ketimpangan yang bisa menimbulkan hak yang tidak diinginkan.
Relasi kuasa adalah hal yang paling ditekankan oleh Arinda selaku Ketua Komisi Anti Kekerasan Seksual. Arinda berpendapat relasi kuasa adalah salah satu penyebab terbesar adanya kekerasan seksual ini. Relasi kuasa adalah ketika di dalam suatu hubungan ada pihak yang merasa punya kuasa atau derajat tinggi biasanya memiliki perasaan berkuasa terhadap pihak yang lebih rendah.
Cityzen Reporter: Arsal Andika
Ray 
Update 
