PUBLIK.CO.ID, BARRU - Pemerintah Kabupaten Barru menggelar rapat koordinasi lintas sektoral untuk membahas persiapan menghadapi verifikasi penilaian Kabupaten Kota Sehat (KKS) tahun 2024.
Rapat yang digelar pada Kamis (21/11/2024) di Ruang Data Kantor Bupati Barru ini bertujuan untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam mempertahankan predikat Swasti Saba Wistara yang telah diraih selama tiga periode berturut-turut.
Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Daerah Kabupaten Barru, A. Syarifuddin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa capaian yang telah diraih merupakan motivasi besar bagi pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan KKS.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa tantangan yang dihadapi semakin kompleks, terutama dengan adanya perubahan juknis dan indikator penilaian yang terbaru.
"Kita harus terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada. Selain itu, sinergi dan kolaborasi antar instansi menjadi kunci keberhasilan dalam mempertahankan predikat ini, " ujar A. Syarifuddin.
Salah satu poin penting yang ditekankan dalam rapat ini adalah pentingnya inovasi dalam pelaksanaan program KKS. Pemerintah daerah mendorong seluruh perangkat daerah dan instansi terkait untuk menggali potensi dan menciptakan program-program inovatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, kolaborasi lintas sektoral juga menjadi kunci keberhasilan. Setiap tatanan KKS diampu oleh beberapa perangkat daerah, sehingga diperlukan koordinasi yang baik untuk memastikan semua program berjalan dengan efektif dan efisien.
Tidak hanya pemerintah, peran serta masyarakat juga sangat penting dalam mewujudkan Kabupaten Barru yang sehat. Forum KKS di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa/kelurahan diharapkan dapat lebih aktif melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan yang mendukung program KKS.
Kabupaten Barru memiliki target untuk mempertahankan predikat tertinggi dalam penilaian KKS. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah daerah telah menyiapkan sejumlah strategi, antara lain:
Penguatan kelembagaan: Melengkapi seluruh dokumen dan persyaratan yang dibutuhkan sesuai dengan juknis terbaru.
Peningkatan kualitas program: Melakukan evaluasi terhadap program-program yang sudah berjalan dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
Inovasi: Mengembangkan program-program baru yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Kolaborasi:Memperkuat kerjasama antar instansi dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
Sosialisasi:Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan.