PUBLIK.CO.ID, BARRU - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Barru Dr Ir Abustan menjadi narasumber dalam Rapat Kerja (Raker) Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Polipangkep) di Hotel Aryaduta Makassar pada 6 Juli 2024.
Sekda Barru mengawali penjelasannya dengan topik pembangunan dan pengembangan ekonomi Kabupaten Barru sebagai daerah tujuan investasi yang ramah dan aman di Sulsel.
Meskipun pandemi Covid-19 berdampak besar pada sektor-sektor ekonomi di banyak daerah, Kabupaten Barru ternyata berhasil mempertahankan stabilitas sektor pertanian dan perikanan.
Hal ini tercermin dari peningkatan pendapatan per kapita yang signifikan. Kabupaten ini juga berhasil mencatatkan capaian luar biasa dengan masuk ke dalam 8 besar Human Development Index (HDI) di Sulsel.
Menurut data terbaru, angka kemiskinan di Barru turun menjadi 8, 48%, dengan hanya 114 Kepala Keluarga (KK) yang tergolong miskin ekstrem, menjadikannya salah satu yang terkecil di Indonesia Timur.
"Kami terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di sisi infrastruktur, terdapat pengembangan kawasan industri seperti Kawasan Industri Barru (KIBAR), ” ungkap Sekda.
Selain itu, potensi daerah Barru dalam pengembangan industri pengolahan ikan dan unit penggilingan padi juga menjadi sorotan utama.
"Kami sedang mengkaji kolaborasi yang lebih dalam untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang ada, " tambahnya.
Kabupaten Barru juga menggandeng beberapa wilayah melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait pengembangan pelabuhan. Dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan, Barru telah mengalokasikan 112 hektar sebagai kawasan hutan lindung, serta memperluas penggunaan lahan untuk perkebunan kopi dan penggunaan kotoran hewan sebagai pupuk organik.
Meskipun begitu, pertanyaan mengenai optimalisasi produksi kelautan di Barru dan proyek apartemen kepiting masih menjadi fokus perhatian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi bidang perikanan dan kemaritiman yang berkelanjutan di masa depan.
Dalam paparannya, Abustan menjelaskan bahwa institusi Polipangkep sangat relevan dengan kebutuhan industri makanan dan pakan ternak yang merupakan fokus pengembangan industri di Kabupaten Barru.
“Kami fokus pada food and feed industry (makanan manusia dan makanan hewan). Oleh karena itu, persiapan tenaga kerja melalui program studi yang terkait dengan sektor pertanian, perikanan, kemaritiman, agroindustri, dan bisnis. Hal ini sangat relevan untuk dikolaborasikan dengan Polipangkep, ” ungkapnya.
Direktur Polipangkep, Dr. Ir. Darmawan, M.P. dengan sukacita menyambut rencana kolaborasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Barru tersebut.
“Kita harus bersama-sama membahas langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan peran Polipangkep dalam mendukung program pembangunan daerah, khususnya dalam sektor pertanian dan agribisnis, ” ungkap Darmawan.
“Kami juga memiliki lahan di Kabupaten Barru, tepatnya di Teaching Factory (TeFa) Bulu Dua yang saat ini sangat produktif dengan tanaman jagung, ” tambahnya lagi.
Diharapkan dengan adanya sinergi yang kuat antara Polipangkep, pemerintah daerah, dan stakeholder terkait, pengembangan potensi daerah melalui pendidikan vokasi dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, serta dapat menyerap alumni Polipangkep selaku tenaga kerja profesional di bidangnya.
Penulis:
Achmad